Kisah Abu Nawas | Debat Kusir Tentang Ayam
5. Debat Kusir
Tentang Ayam
Melihat ayam
betinanya bertelur, Baginda tersenyum. Beliau memanggil pengawal agar
mengumumkan kepada rakyat bahwa kerajaan mengadakan sayembara untuk
umum. Sayembara itu berupa pertanyaan yang mudah tetapi memerlukan
jawaban yang tepat dan masuk akal. Barangsiapa yang bisa menjawab
pertanyaan itu akan mendapat imbalan yang amat menggiurkan. Satu pundi penuh
uang emas. Tetapi bila tidak bisa menjawab maka hukuman yang menjadi
akibatnya.
Banyak rakyat
yang ingin mengikuti sayembara itu terutama orang-orang miskin. Beberapa
dari mereka sampai meneteskan air liur. Mengingat beratnya hukuman yang
akan dijatuhkan maka tak mengherankan bila pesertanya hanya empat orang. Dan
salah satu dari para peserta yang amat sedikit itu adalah Abu
Nawas.
Aturan main
sayembara itu ada dua. Pertama, jawaban harus masuk akal. Kedua, peserta
harus mampu menjawab sanggahan dari Baginda sendiri.
Pada hari yang
telah ditetapkan para peserta sudah siap di depan panggung. Baginda duduk di
atas panggung. Beliau memanggil peserta pertama. Peserta pertama maju
dengan tubuh gemetar. Baginda bertanya,
"Manakah yang lebih dahulu,
telur atau ayam?" "Telur." jawab peserta pertama.
"Apa alasannya?" tanya
Baginda.
"Bila ayam
lebih dahulu itu tidak mungkin karena ayam berasal dari telur." kata peserta pertama
menjelaskan.
"Kalau begitu siapa yang
mengerami telur itu?" sanggah Baginda. .
Peserta pertama
pucat pasi. Wajahnya mendadak berubah putih seperti kertas. la tidak bisa
menjawab. Tanpa ampun ia dimasukkan ke dalam penjara.
Kemudian peserta kedua maju. la
berkata,
"Paduka
yang mulia, sebenarnya telur dan ayam tercipta dalam waktu yang bersamaan."
"Bagaimana bisa
bersamaan?" tanya Baginda.
"Bila ayam
lebih dahulu itu tidak mungkin karena ayam berasal dari telur. Bila telur lebih
dahulu itu juga tidak mungkin karena telur tidak bisa menetas tanpa dierami."
kata peserta kedua dengan mantap.
"Bukankah
ayam betina bisa bertelur tanpa ayam jantan?" sanggah Baginda memojokkan.
Peserta kedua bingung. la pun dijebloskan ke dalam penjara.
Lalu giliran peserta ketiga. la
berkata;
"Tuanku yang mulia,
sebenarnya ayam tercipta lebih dahulu daripada telur."
"Sebutkan alasanmu."
kata Baginda.
"Menurut
hamba, yang pertama tercipta adalah ayam betina." kata peserta ketiga
meyakinkan.
"Lalu
bagaimana ayam betina bisa beranak-pinak seperti sekarang. Sedangkan ayam jantan
tidak ada." kata Baginda memancing.
"Ayam
betina bisa bertelur tanpa ayam jantan. Telur dierami sendiri. Lalu menetas dan
menurunkan anak ayam jantan. Kemudian menjadi ayam jantan dewasa dan
mengawini induknya sendiri." peserta ketiga berusaha menjelaskan.
"Bagaimana bila ayam betina
mati sebelum ayam jantan yang sudah dewasa sempat mengawininya?"
Peserta ketiga
pun tidak bisa menjawab sanggahan Baginda. la pun dimasukkan ke penjara.
Kini tiba
giliran Abu Nawas. la berkata, "Yang pasti adalah telur dulu, baru ayam."
"Coba
terangkan secara logis." kata Baginda ingin tahu "Ayam bisa mengenal telur,
sebaliknya telur tidak mengenal ayam." kata Abu Nawas singkat.
Agak lama
Baginda Raja merenung. Kali ini Baginda tidak nyanggah alasan Abu Nawas.
Komentar
Posting Komentar