Kisah Abu Nawas | Doa Untuk Minta Jodoh
38. Doa Untuk Minta Jodoh
Kala masih bujangan, seperti pemuda lainnya, ia juga ingin segera mendapatkan jodoh lalu menikah dan memiliki sebuah keluarga.
Pada suatu ketika ia sangat
tergila-gila pada seorang wanita.
Wanita itu sungguh cantik, pintar serta termasuk wanita yang ahli ibadah.
Abu Nawas berkeinginan untuk memperistri wanita salihah itu.
Karena cintanya begitu membara, ia pun berdoa dengan khusyuk kepada Allah SWT.
Wanita itu sungguh cantik, pintar serta termasuk wanita yang ahli ibadah.
Abu Nawas berkeinginan untuk memperistri wanita salihah itu.
Karena cintanya begitu membara, ia pun berdoa dengan khusyuk kepada Allah SWT.
Ya Allah, jika memang gadis itu baik
untuk saya, dekatkanlah kepadaku.
Tetapi jika memang menurutmu ia tidak baik buatku, tolong Ya Allah, sekali lagi tolong…pertimbangkan lagi ya Allah,” ucap doanya dengan menyebut nama gadis itu dan terkesan memaksa kehendak Allah.
Tetapi jika memang menurutmu ia tidak baik buatku, tolong Ya Allah, sekali lagi tolong…pertimbangkan lagi ya Allah,” ucap doanya dengan menyebut nama gadis itu dan terkesan memaksa kehendak Allah.
Abu Nawas melakukan doa itu setiap
selesai shalat lima waktu.
Selama berbulan-bulan ia menunggu tanda-tanda dikabulkan doanya.
Berjalan lebih 3 bulan, Abu Nawas merasa doanya tak dikabulkan Allah.
Ia pun introspeksi diri.
Selama berbulan-bulan ia menunggu tanda-tanda dikabulkan doanya.
Berjalan lebih 3 bulan, Abu Nawas merasa doanya tak dikabulkan Allah.
Ia pun introspeksi diri.
Mungkin Allah tak mengabulkan doaku
karena aku kurang pasrah atas pilihan jodohku,” katanya dalam hati.
Kemudian Abu Nawas pun bermunajat
lagi.
Tapi kali ini ganti strategi, doa itu tidak diembel-embeli spesifik pakai nama si gadis, apalagi berani “maksa” kepada Allah seperti doa sebelumnya.
Tapi kali ini ganti strategi, doa itu tidak diembel-embeli spesifik pakai nama si gadis, apalagi berani “maksa” kepada Allah seperti doa sebelumnya.
Ya Allah berikanlah istri yang
terbaik untukku,” begitu bunyi doanya.
Berbulan-bulan ia terus memohon
kepada Allah, namun Allah tak juga mendekatkan Abu Nawas dengan gadis
pujaannya.
Bahkan Allah juga tidak mempertemukan Abu Nawas dengan wanita yang mau diperistri.
Bahkan Allah juga tidak mempertemukan Abu Nawas dengan wanita yang mau diperistri.
Lama-lama ia mulai khawatir juga. Takut menjadi bujangan tua yang lapuk dimakan usia.
Abu Nawas pun memutar otak lagi bagaimana caranya berdoa dan bisa cepat terkabul.
NAMA IBU
Abu Nawas memang cerdas.
Tak kehabisan akal, ia pun merasa perlu sedikit “diplomatis” dengan Allah.
Ia pun mengubah doanya.
Tak kehabisan akal, ia pun merasa perlu sedikit “diplomatis” dengan Allah.
Ia pun mengubah doanya.
“Ya Allah, kini aku tidak minta lagi
untuk diriku.
Aku hanya minta wanita sebagai menantu Ibuku yang sudah tua dan sangat aku cintai Ya Allah.
Sekali lagi bukan untukku Ya Tuhan.
Maka, berikanlah ia menantu,” begitu doa Abu Nawas.
Aku hanya minta wanita sebagai menantu Ibuku yang sudah tua dan sangat aku cintai Ya Allah.
Sekali lagi bukan untukku Ya Tuhan.
Maka, berikanlah ia menantu,” begitu doa Abu Nawas.
padahal tetap saja permintaanya itu untuk dirinya.
Tapi barangkali karena keikhlasan
dan “keluguan” Abu Nawas tersebut, Allah pun menjawab doanya.
Akhirnya Allah menakdirkan wanita
cantik dan salihah itu menjadi istri Abu Nawas.
Abu Nawas bersyukur sekali bisa mempersunting gadis pujaannya.
Abu Nawas bersyukur sekali bisa mempersunting gadis pujaannya.
Komentar
Posting Komentar